" Treeeeeeettttt ", bunyi terompet dari seorang malaikat di bunyikan, menandakan akan ada jiwa yg baru yg turun ke bumi. Hari ini adalah hari besar buat sang anak, yg akan Tuhan turunkan ke muka bumi ini. Anak ini sudah terlalu lama bermain di surga, bermandikan wewangian, dan berenang di sungai paling jernih yg tak henti henti nya mengalir
Tuhan lalu memanggil anak itu, dia di hadapkan di hadapan Tuhan, Suasana yg begitu tegang di ruangan sana, para malaikat di kiri dan kanan di nyatakan sebagai saksi. Upacara ini memang sudah rutin di laksanakan saat akan ada kelahiran di dunia baru.
Anak tersebut menggigil, tubuhnya serasa menciut,dan ia berkata " Tuhan, aku takut "
Tuhan lalu menyahutnya dengan berkata kepada seluruh ruang persidangan saat itu "Tinggalkan kami berdua, ada sesuatu yg hanya boleh anak ini dengarkan " pinta beliau
kini ruangan sidang kembali tenang, hanya ada Tuhan dan seorang jiwa anak kecil
Tuhan bertanya "Wahai Anaku, sudah saatnya kau menempuh kehidupan baru,tidak bisa selamanya kau ada di sini, suatu saat kita akan berjumpa lagi kelak, dengan jiwa yg berbeda"
Anak tersebut menitihkan air matannya, dia sangat tidak ingin meninggalkan surga, tempat dimana dia bebas bermain, riang gembira, anak itu berusaha meyakinkan Tuhan agar ia tak diturunkan ke muka bumi, anak itu mulai bertanya
"Tuhan, saat aku di sana, Siapa yg akan melindungiku, sedangkan disini aku terlindung dari segala marabahaya"
Tuhan menjawab "Tenang saja anaku, akan kukirim Malaikat Terbaiku Untuk selalu menjagamu"
"Lalu,saat aku di sana,Siapa Yg Akan melindungiku dari dinginya udara malam, sedangkan disini udara selalu hangat"
Tuhan kembali Menjawab " Tenang Saja Anakku, Akan kukirimkan malaikat Terbaiku untuk selalu menghangatkanmu"
"Lalu, saat Aku menangis, Siapa yg Akan mengerti Aku, sedangkan disini aku mempunyai Tuhan Tempat ku mengadu"
Tuhan Menjawab,"Tenang Saja anakku, akan kukirimkan malaikat terbaiku Untuk selalu Menghiburmu"
"Lalu,saat aku ada di sana, Bagaimana aku berbicara,sedangkan aku tidak bisa bahasa mereka"
Tuhan kembali menjawab,"Tenang saja Anakku,malaikat Terbaiku akan Mengajarimu berbahasa Yg Luhur"
"Jika Aku Mengantuk,Dimanakah Aku Tertidur "
Tuhan Menjawab,"Malaikat Terbaiku,Akan Menjadi Tempat Bernaungmu"
"Lalu jika aku,Sakit, Siapa yg merawatku"
Tuhan Menjawab,"Malaikat Terbaiku,akan selalu merawatmu siang dan malam"
"Lalu Jika AKU LUPA PADAMU, aku harus bagaimana"
Tuhan Kembali Menjawab,"Tenang, Malaikat terbaiku akan selalu membimbingmu untuk Mengingatku"
"Jika Aku Tersakiti, Lalu siapa yg akan menolongku"
Tuhan Menjawab,"Malaikat Terbaiku,Akan Mewakili segala penderitaanmu"
"Jika Aku Lapar, siapa yg memberiku makan"
Tuhan Menjawab,"Malaikat Terbaiku akan mencarikan makanan untukmu sampai kapanpun"
Anak tersebut Terdiam seribu bahasa. Tuhan tampak tersenyum melihatnya.lalu anak itu bertanya untuk terakhir kalinya
"Tuhan,aku akan turun ke bumi, asal kau menjawab pertanyaan ku yg 1 ini"
Tuhan bertanya, "apakah pertanyaan mu itu anakku??"
"Siapakah Malaikat Terbaiku itu??"
Tuhan Tersenyum,lalu di bisikannya sebuah kata kata yg indah
"Malaikat terbaiku itu,nanti akan kau sebut dengan panggilan, IBU "
Tuhan lalu memanggil anak itu, dia di hadapkan di hadapan Tuhan, Suasana yg begitu tegang di ruangan sana, para malaikat di kiri dan kanan di nyatakan sebagai saksi. Upacara ini memang sudah rutin di laksanakan saat akan ada kelahiran di dunia baru.
Anak tersebut menggigil, tubuhnya serasa menciut,dan ia berkata " Tuhan, aku takut "
Tuhan lalu menyahutnya dengan berkata kepada seluruh ruang persidangan saat itu "Tinggalkan kami berdua, ada sesuatu yg hanya boleh anak ini dengarkan " pinta beliau
kini ruangan sidang kembali tenang, hanya ada Tuhan dan seorang jiwa anak kecil
Tuhan bertanya "Wahai Anaku, sudah saatnya kau menempuh kehidupan baru,tidak bisa selamanya kau ada di sini, suatu saat kita akan berjumpa lagi kelak, dengan jiwa yg berbeda"
Anak tersebut menitihkan air matannya, dia sangat tidak ingin meninggalkan surga, tempat dimana dia bebas bermain, riang gembira, anak itu berusaha meyakinkan Tuhan agar ia tak diturunkan ke muka bumi, anak itu mulai bertanya
"Tuhan, saat aku di sana, Siapa yg akan melindungiku, sedangkan disini aku terlindung dari segala marabahaya"
Tuhan menjawab "Tenang saja anaku, akan kukirim Malaikat Terbaiku Untuk selalu menjagamu"
"Lalu,saat aku di sana,Siapa Yg Akan melindungiku dari dinginya udara malam, sedangkan disini udara selalu hangat"
Tuhan kembali Menjawab " Tenang Saja Anakku, Akan kukirimkan malaikat Terbaiku untuk selalu menghangatkanmu"
"Lalu, saat Aku menangis, Siapa yg Akan mengerti Aku, sedangkan disini aku mempunyai Tuhan Tempat ku mengadu"
Tuhan Menjawab,"Tenang Saja anakku, akan kukirimkan malaikat terbaiku Untuk selalu Menghiburmu"
"Lalu,saat aku ada di sana, Bagaimana aku berbicara,sedangkan aku tidak bisa bahasa mereka"
Tuhan kembali menjawab,"Tenang saja Anakku,malaikat Terbaiku akan Mengajarimu berbahasa Yg Luhur"
"Jika Aku Mengantuk,Dimanakah Aku Tertidur "
Tuhan Menjawab,"Malaikat Terbaiku,Akan Menjadi Tempat Bernaungmu"
"Lalu jika aku,Sakit, Siapa yg merawatku"
Tuhan Menjawab,"Malaikat Terbaiku,akan selalu merawatmu siang dan malam"
"Lalu Jika AKU LUPA PADAMU, aku harus bagaimana"
Tuhan Kembali Menjawab,"Tenang, Malaikat terbaiku akan selalu membimbingmu untuk Mengingatku"
"Jika Aku Tersakiti, Lalu siapa yg akan menolongku"
Tuhan Menjawab,"Malaikat Terbaiku,Akan Mewakili segala penderitaanmu"
"Jika Aku Lapar, siapa yg memberiku makan"
Tuhan Menjawab,"Malaikat Terbaiku akan mencarikan makanan untukmu sampai kapanpun"
Anak tersebut Terdiam seribu bahasa. Tuhan tampak tersenyum melihatnya.lalu anak itu bertanya untuk terakhir kalinya
"Tuhan,aku akan turun ke bumi, asal kau menjawab pertanyaan ku yg 1 ini"
Tuhan bertanya, "apakah pertanyaan mu itu anakku??"
"Siapakah Malaikat Terbaiku itu??"
Tuhan Tersenyum,lalu di bisikannya sebuah kata kata yg indah
"Malaikat terbaiku itu,nanti akan kau sebut dengan panggilan, IBU "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar