Alkisah, ada seorang bernama Adiba. Setiap kali marah, ia akan pulang ke rumah untuk mengelilingi rumah dan tanah miliknya sebanyak tiga kali putaran. Seiringnya berjalannya waktu, rumah dan tanah Adiba semakin luas. Namun kebiasaan lamanya ketika merasa marah tetap ia lakukan. Ia masih saja mengelilingi seluruh rumah dan tanah miliknya. Meski bersimbah keringat, Adiba tidak peduli.
Suatu hari, sang cucu bertanya kepada Adiba perihal kebiasaan si kakek yang dianggap agak aneh. “Ada apa sih, Kek, kok rela lari-lari begitu? Apa nggak capek..?”
Adiba menjawab, “Kakek sudah menjalani kebiasaan ini sejak muda. Setiap kakek bertengkar dengan orang lain, berdebat, ataupun marah, kakek akan mengelilingi tanah dan rumah sendiri sebanyak tiga kali. Saat berlari, kakek berpikir dan bertanya pada diri sendiri, ’rumahku masih begitu kecil, tanah juga masih sedikit, bukankah aku seharusnya tak punya waktu untuk marah pada orang lain?’ Dengan memikirkan pertanyaan itu, rasa marah kakek jadi reda. Jadi, kakek bisa punya waktu yang lebih banyak untuk bekerja dan belajar.”
”Oh, begitu. Terus, sekarang kan kakek sudah kaya, kok masih saja lari-lari mengelilingi rumah?” lanjut si cucu. Dengan tersenyum, Adiba menjawab, “Karena kakek masih bisa mendapat manfaat yang sama. Selagi berlari, kakek sekarang berpikir, ’rumahku sudah begitu besar, tanah juga begitu banyak, mengapa mempersoalkan hal kecil itu dengan orang lain?’ Setelah itu, marah kakek akan hilang.”
Sumber : http://www.andriewongso.com/articles/details/8753/Cara-Unik-Meredakan-Amarah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar