Sabtu, 16 Februari 2013

Kotak Cinta


Di sebuah keluarga miskin, seorang ayah tampak kesal pada anak perempuannya yang berusia tiga tahun. Anak perempuannya baru saja menghabiskan uang untuk membeli kertas kado emas untuk membungkus sekotak kado.

Keesokan harinya, anak perempuan itu memberikan kado itu sebagai hadiah ulang tahun pada sang ayah.

“Ini untuk ayah,” kata anak gadis itu.

Sang ayah tak jadi marah. Namun ketika ia membuka kotak dan mendapati isinya kosong, meledaklah kemarahannya.

“Tak tahukah kamu, kalau kau menghadiahi kado pada seseorang, kau harus memberi sebuah barang dalam kotak ini?!”

Anak perempuan kecil itu menatap ayahnya dengan mata berkaca-kaca. Ia berkata terisak-isak, “Oh ayah, sesungguhnya aku telah meletakkan sesuatu ke dalam kotak itu.”

“Apa yang kau letakkan ke dalam kotak ini? Bukankah kau lihat sendiri kotak ini kosong?” hardik ayahnya.

“Oh ayah, sungguh aku telah meletakkan ribuan ciuman untuk ayah ke dalam kotak itu,” bisik anak perempuan itu.





Sang ayah terperangah mendengar jawaban anak perempuan kecilnya. Ia lalu memeluk erat-erat anak perempuannya dan meminta maaf.

Konon, orang-orang menceritakan bahwa pria itu selalu meletakkan kotak itu di pinggir tempat tidurnya, sampai akhir hayatnya. Kapan pun ia mengalami kekecewaan, kemarahan atau beban yang berat, ia membuka kotak itu, ia membayangkan ada ribuan ciuman dalam kotak itu yang mengingatkannya pada cinta anak perempuannya.

Dan sesungguhnya kita telah menerima sebuah kotak emas, penuh dengan cinta tanpa pamrih dari orang tua kita, istri/suami kita, anak-anak kita, pasangan kita, teman dan sahabat kita. Tak ada yang lebih indah dan berharga dalam hidup ini selain cinta.

Disadur dari: Ana Lucia, A Little Girl and The Golden Box.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar