Sabtu, 30 Maret 2013

Cinta Dalam Bentuk Lain


Suami saya adalah seorang yang sederhana, saya mencintai sifatnya yang alami dan saya menyukai perasaan hangat yang muncul di perasaan saya, ketika saya bersandar di bahunya yang bidang.

Tiga tahun dalam masa perkenalan, dan dua tahun dalam masa pernikahan, saya harus akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan-alasan saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan.

Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar sensitif serta berperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan.



Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif-nya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal.

Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan perceraian.

"Mengapa?", tanya suami saya dengan terkejut.

"Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya inginkan," jawab saya.

Suami saya terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak.

2 Pesan dari Ayah

Sebelum sang ayah menghembuskan nafas terakhir, dia memberi pesan kepada ke dua anaknya:
"Anakku, dua pesan penting yang ingin ayah sampaikan kepada mu untuk keberhasilan hidupmu".
"Pertama: Jangan pernah menagih piutang kepada siapapun"
"Kedua: Jangan pernah tubuhmu terkena terik matahari secara langsung".....

5 tahun berlalu sang ibu menengok anak sulungnya dgn kondisi bisnisnya yang sangat memprihatinkan, ibu pun bertanya :

"Wahai anak sulungku kenapa kondisi bisnismu demikian..??
"Si sulung menjawab: "Saya mengikuti pesan ayah bu... Saya di larang menagih piutang ke siapa pun sehingga banyak piutang yg tidak dibayar & lama² habislah modal saya, pesan yg kedua ayah melarang saya terkena sinar matahari secara langsung & saya hanya punya sepeda motor, itulah sebabnya pergi & pulang kantor saya selalu naik taxi...:)"

Kemudian sang ibu pergi ke tempat si bungsu yg keadaannya berbeda jauh. Si bungsu sukses menjalankan bisnisnya.

Kamis, 28 Maret 2013

Bacain Jessica Dong Pa


Pada suatu malam Budi, seorang eksekutif sukses, seperti biasanya sibuk memperhatikan berkas-berkas pekerjaan kantor yang dibawanya pulang ke rumah. Dia sedang mempersiapkan rapat umum yang sangat penting dengan para pemegang saham yang akan diadakan besok pagi. Ketika ia sedang asyik menyeleksi dokumen kantor tersebut, putrinya Jessica datang mendekatinya, berdiri tepat di sampingnya sambil memegang buku cerita baru. Buku itu bergambar seorang peri kecil yang imut dan sangat menarik perhatian Jessica.
"Pa liat!" Jessica berusaha menarik perhatian ayahnya.



Budi menengok ke arahnya sambil menurunkan kacamatanya. Kalimat yang keluar hanyalah kalimat basa-basi, "Wah,.. buku baru ya Jes?"

"Ya papa", Jessica berseri-seri karena merasa ada tanggapan dari ayahnya.

"Bacain Jessi dong Pa", pinta Jessica lembut.

"Wah papa sedang sibuk sekali, jangan sekarang deh" sanggah Budi dengan cepat. Lalu ia segera mengalihkan perhatiannya pada kertas-kertas yang berserakan di depannya, dengan serius.

Jessica bengong sejenak, namun ia belum menyerah. Dengan suara lembut dan sedikit manja ia kembali merayu, "Pa, mama bilang papa mau baca untuk Jessi..".

Budi mulai agak kesal, "Jes, papa sibuk. Sekarang Jessi suruh mama baca ya?"

"Pa, mama cibuk terus, papa liat deh gambarnya lucu-lucu!"

Jual Ikan


Seseorang mulai berjualan ikan segar di pasar. Ia memasang papan pengumuman bertuliskan" Disini Jual Ikan Segar". Tidak lama kemudian datanglah seorang pengunjung yang menanyakan tentang tulisannya.



"Mengapa kau tuliskan kata: DISINI? Bukankah semua orang sudah tahu kalau kau berjualan DISINI, bukan DISANA?"

"Benar juga!" pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata "DISINI" dan tinggallah tulisan "JUAL IKAN SEGAR".

Tidak lama kemudian datang pengunjung kedua yang juga menanyakan tulisannya.
"Mengapa kau pakai kata SEGAR? Bukankah semua orang sudah tahu kalau yang kau jual adalah ikan segar, bukan ikan busuk?

"Benar juga" pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata "SEGAR" dan tinggallah tulisan "JUAL IKAN".

Sesaat kemudian datanglah pengunjung ke tiga yang juga menanyakan tulisannya: "Mengapa kau tulis kata JUAL? Bukankah semua orang sudah tahu kalau ikan ini untuk dijual, bukan dipamerkan?

Benar juga pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata JUAL dan tinggallah tulisan "IKAN".

Senin, 18 Maret 2013

Api dan Asap


Suatu ketika, ada sebuah kapal yang tenggelam diterjang badai. Semuanya porak poranda. Tak ada awak yang tersisa, kecuali satu orang yang berhasil mendapatkan pelampung. Namun, nasib baik belum berpihak pada pria ini. Dia terdampar pada sebuah pulau kecil tak berpenghuni, sendiri, dan tak punya bekal makanan.

Dia terus berdoa pada Tuhan untuk menyelamatkan jiwanya. Setiap saat, dipandangnya ke penjuru cakrawala, mengharap ada kapal yang datang merapat. Sayang, pulau ini terlalu terpencil. Hampir tak ada kapal yang mau melewatinya.

Lama kemudian, pria ini pun lelah untuk berharap. Lalu, untuk menghangatkan badan, ia membuat perapian, sambil mencari kayu dan pelepah nyiur untuk tempatnya beristirahat. Dibuatnya rumah-rumahan, sekedar tempat untuk melepas lelah. Disusunnya semua nyiur dengan cermat, agar bangunan itu kokoh dan dapat bertahan lama.

Keesokan harinya, pria malang ini mencari makanan. Dicarinya buah-buahan untuk penganjal perutnya yang lapar. Semua pelosok dijelajahi, hingga kemudian, ia kembali ke gubuknya. Namun, ia terkejut. Semuanya telah hangus terbakar, rata dengan tanah, hampir tak bersisa. Gubuk itu terbakar, karena perapian yang lupa dipadamkannya. Asap membubung tinggi, dan hilanglah semua kerja kerasnya semalam. Pria ini berteriak marah, "Ya Tuhan, mengapa Kau lakukan ini padaku. Mengapa?... Mengapa?". Teriaknya melengking menyesali nasib.

Jumat, 15 Maret 2013

Lomba Balap Mobil Mainan


Suatu ketika, ada seorang anak yang sedang mengikuti sebuah lomba mobil balap mainan. Suasana sungguh meriah siang itu, sebab ini adalah babak final. Hanya tersisa 4 orang sekarang dan mereka memamerkan setiap mobil mainan yang dimiliki. Semuanya buatan sendiri, sebab memang begitulah peraturannya. Ada seorang anak bernama Mark Mobilnya, tak istimewa, namun ia termasuk dalam 4 anak yang masuk final. Dibanding semua lawannya, mobil Mark-lah yang paling tak sempurna.



Beberapa anak menyangsikan kekuatan mobil itu untuk berpacu melawan mobil lainnya. Yah memang, mobil itu tak begitu menarik. Dengan kayu yang sederhana dan sedikit lampu kedip di atasnya, tentu tak sebanding dengan hiasan mewah yang dimiliki mobil mainan lainnya. Namun, Mark bangga dengan itu semua, sebab, mobil itu buatan tangannya sendiri. Tibalah saat yang dinantikan. Final kejuaraan mobil balap mainan. Setiap anak mulai bersiap di garis start, untuk mendorong mobil mereka kencang-kencang. Di setiap jalur lintasan, telah siap 4 mobil, dengan 4 pembalap kecilnya.

Kamis, 14 Maret 2013

Bung Hatta, Kisah Menabung untuk Sepatu Bally


Bila India memiliki Mahatma Gandhi sebagai bapak negarawan yang sederhana, santun, bersahaja bagi rakyatnya, maka Indonesia memiliki Bung Hatta. Sepanjang hidupnya, Bung Hatta berperilaku senantiasa menampilkan sikap yang santun terhadap siapa pun. Baik kawan maupun lawan. Terhadap Bung Karno yang pada masa sebelum kemerdekaan melakukan kerja sama cukup erat namun kemudian mereka tidak dapat bekerja sama secara politik, tetapi sebagai sesama manusia Bung Hatta masih menghormatinya. Ketika Bung Karno sakit, Bung Hatta menengoknya. Demikian pula sebaliknya. Kesantunan menjadi sikap dalam hidupnya untuk saling menghargai.



Banyak kisah tentang dia yang menyadarkan kita semua, bahwa Indonesia pernah memiliki seorang pemimpin dan negarawan yang teramat bersahaja. Dan, itu pula yang disampaikan Rachmawati Soekarnoputri dalam tulisannya yang dimuat di Harian Kompas, 9 Agustus 2002, Mengenang 100 Tahun Bung Hatta. Dalam tulisan tersebut, putri mendiang Bung Karno tersebut mengatakan, suri teladan yang perlu diteladani dari Bung Hatta adalah sifat dan perilakunya yang fair dan jujur. “Jujur di sini, tidak hanya terbatas pada tidak melakukan praktik KKN selama berkuasa atau menjabat. Namun, lebih dari itu, Bung Hatta jujur terhadap hati nuraninya,” kata Rachmawati.

Hal itu terlihat saat Bung Hatta mulai tidak sepaham dengan Bung Karno antara lain menganggap Bung Karno sudah ke-kiri-kirian, terlebih saat Bung Karno mencetuskan ide Nasakom, Bung Hatta yang sudah tidak sepaham lagi dengan Bung Karno memilih mengundurkan diri 1 Desember 1956.

Selasa, 12 Maret 2013

Jangan Terburu-Buru Menilai Seseorang


Seorang dokter yang sedang bergegas masuk ke dalam ruang operasi..  Ayah dari anak yang akan dioperasi menghampirinya.

"Kenapa lama sekali anda sampai ke sini? Apa anda tidak tahu, nyawa anak saya terancam jika tidak segera di operasi?" Labrak si ayah.



Dokter itu tersenyum,

"Maaf, saya sedang tidak di RS tadi, tapi saya secepatnya ke sini setelah ditelepon pihak RS."

Kemudian ia menuju ruang operasi, setelah beberapa jam ia keluar dg senyuman di wajahnya. "Keadaan anak anda kini stabil."

Tanpa menunggu jawaban sang ayah, dokter tersebut berkata :

"Suster akan membantu anda jika ada yang ingin anda tanyakan."

Dokter tersebut berlalu.

"Kenapa dokter itu angkuh sekali? Dia kan sepatutnya memberikan penjelasan mengenai keadaan anak saya!" Sang ayah berkata pada suster.

Senin, 11 Maret 2013

Biola Yang Merdu


Seorang bapak yang tinggal didesa, suatu hari diajak oleh anaknya untuk tinggal di rumah anaknya di kota. Itu adalah kali pertamanya si bapak menginjakkan kaki di kota setelah sekian lama terus menerus bekerja sebagai petani demi keluarga. Suatu hari dia diajak jalan2 oleh anaknya di sekitar kompleks rumah. Kemudian bapak itu mendengar suatu suara yang menyakitkan telinga... nadanya kecil tinggi dan aneh... Penasaran, dihampirilah sumber suara itu.



Tampak seorang gadis kecil sedang memainkan suatu alat. "Alat apa itu nak ?" "Itu biola ayah." Sambil mengangguk2 bapak tua mengerti bahwa biola adalah suatu alat yang memekakkan telinga dan jelek.

Selang dua hari, di suatu senja bapak tua itu sedang duduk di teras rumah sambil menanti anaknya pulang bekerja. Sayup2 dia mendengar suatu suara yang indah dan merdu. Penasaran dia menghampiri sumber suara itu... Tampaklah seorang pria muda memainkan biola dengan indah... ternyata pria itu seorang maestro biola.

Sambil mengangguk2 taulah bapak itu bahwa ternyata biola jika berada di tangan yang tepat... sungguh merdu suaranya...

Minggu, 10 Maret 2013

Saya Bersamamu Sayang

Seorang anak lahir setelah 11 tahun pernikahan. Mereka adalah pasangan yang saling mencintai dan anak itu adalah buah hati mrk.

Saat anak tersebut berumur 2 thn, suatu pagi si ayah melihat sebotol obat yang terbuka. Dia terlambat untuk ke kantor maka dia meminta istrinya untuk menutupnya dan menyimpannya dilemari.

Istrinya, karena kesibukannya didapur, sama sekali lupa hal tersebut.
Anak itu melihat botol itu dan dengan riang memainkannya. Karena tertarik dengan warna obat tersebut, lalu memakannya semua.

Obat tersebut obat keras yang bahkan untuk org dewasapun hanya dalam dosis kecil saja.



Si istri segera membawa si anak ke rumah sakit. Tapi si anak tidak tertolong.
Si istri ngeri bayangkan bagamana dia harus menghadapi suaminya.

Ketika si suami datang ke RS n melihat anakanya telah meninggal, dia melihat kepada istrinya dan mengucapkan 3 KATA..

Jumat, 08 Maret 2013

Cincin Ajaib

Seorang bapak tua yang memiliki 3 orang putra, sedang bingung.  Ia merasa memiliki sebuah cincin yang dianggapnya bertuah karena sejak digunakan selalu membawa keberuntungan & kesuksesan bagi dirinya. Cincin itu rencananya ingin diwariskan kepada salah satu anaknya, tapi dia khawatir anak yg lain akan mrasa iri. Sebagai solusi, ia pergi ke tukang cincin & membuat 2 cincin yang sama seperti cincin ajaib miliknya.

Keesokan harinya, ia memanggil ketiga putranya, lalu berkata, “Anak2ku, cincin ini sama baiknya, siapa yg memakainya maka dia akan beruntung”.

Tak lama berselang, sang bapak tua itu meninggal dunia. Seiring berjalannya waktu, ketiga putranya tahu bahwa hanya satu cincin yang asli.



Mereka lalu pergi ke seorang hakim yang bijaksana untuk mencari tahu mana cincin yang asli & meminta jalan keluar dan pembuktian.

Setelah merenung & berpikir, hakim bijaksana itu berkata: “Aku tidak dapat menolong kalian, tapi aku tahu sebuah cara utk memastikan cincin yg asli."

Pakailah cincin kalian masing2..
Kalian yang hrs membuktikan bahwa cincin kalian asli, yaitu dengan bertindak & bekerja dengan baik sehingga kalian menjadi orang yang beruntung”.

Rabu, 06 Maret 2013

Cara Unik Meredakan Amarah


Alkisah, ada seorang bernama Adiba. Setiap kali marah, ia akan pulang ke rumah untuk mengelilingi rumah dan tanah miliknya sebanyak tiga kali putaran. Seiringnya berjalannya waktu, rumah dan tanah Adiba semakin luas. Namun kebiasaan lamanya ketika merasa marah tetap ia lakukan. Ia masih saja mengelilingi seluruh rumah dan tanah miliknya. Meski bersimbah keringat, Adiba tidak peduli.

Suatu hari, sang cucu bertanya kepada Adiba perihal kebiasaan si kakek yang dianggap agak aneh. “Ada apa sih, Kek, kok rela lari-lari begitu? Apa nggak capek..?”



Adiba menjawab, “Kakek sudah menjalani kebiasaan ini sejak muda. Setiap kakek bertengkar dengan orang lain, berdebat, ataupun marah, kakek akan mengelilingi tanah dan rumah sendiri sebanyak tiga kali. Saat berlari, kakek berpikir dan bertanya pada diri sendiri, ’rumahku masih begitu kecil, tanah juga masih sedikit, bukankah aku seharusnya tak punya waktu untuk marah pada orang lain?’ Dengan memikirkan pertanyaan itu, rasa marah kakek jadi reda. Jadi, kakek bisa punya waktu yang lebih banyak untuk bekerja dan belajar.”

Selasa, 05 Maret 2013

Induk Tupai Selamatkan Anaknya dari Anjing Galak


Ini adalah kejadian pada tahun 2009. Karena hal yang tidak biasa, peristiwa ini pun ditulis di media UK Daily Mail pada tanggal 25 November 2009. Kasih ibu tak tertandingi, belakangan ini tindakan seekor induk tupai menyelamatkan anaknya tanpa menghiraukan keselamatannya sendiri, juga telah membuktikan sepenuhnya hal ini.

Seekor induk tupai yang berani dan seekor anjing hitam telah melakukan sebuah “duel” dan ia telah menyelamatkan anaknya dari mulut anjing.

Menurut laporan Daily News-Inggris, sekelompok foto “Induk tupai melawan anjing galak” dari situs Weebly-AS akhir-akhir ini menjadi klik terlaris para netter berbagai negara dunia.



Seekor tupai kecil sialnya telah tertangkap oleh seekor anjing hitam dan hampir saja menjadi “santapan” anjing hitam tersebut.



Pada saat yang genting itu, sang induk langsung melompat dari pohon di dekatnya dan hinggap di atas kepala si anjing, serta tanpa dinyana melancarkan serangan terhadap anjing hitam.



Menghadapi serangan tak ter-duga itu si anjing hitam kebingungan. Induk tupai menggunakan cakar dan giginya yang tajam berduel dengan musuh yang kuat, si anjing hitam kesakitan, perhatiannya dari si tupai kecil beralih ke tubuh si induk tupai, dengan peluang itu si tupai meloloskan diri.


Kemudian induk tupai membawa anaknya segera kembali ke atas pohon.

Si anjing hitam yang kalah perang berdiri di bawah pohon dengan bengong, ia menatap “mangsa”nya yang lolos di atas pohon, sorot matanya terlihat kecewa dan gemas.

Senin, 04 Maret 2013

3 Bantuan


Alkisah di suatu daerah terjadi banjir. Ada seorang bernama Alam, air sudah masuk ke rumahnya setinggi 1 lantai.

Dia berdoa kepada Tuhan.
"Tuhan, tolonglah hamba Mu dari musibah ini." Sambil duduk di depan teras lt 2 dia menunggu bantuan dari Tuhan.

Tidak lama kemudian datanglah sebuah perahu karet ingin menolongnya
"Ayo Pak, mari sini mengungsi bersama kami!" Tapi Alam menolak, dia berkata "Tidak, saya sedang menunggu Tuhan menolong saya." Dan perahu karet itupun pergi menolong orang lain.



Hari kedua air semakin tinggi mencapai lt 2 rumahnya. Alam naik ke lantai 3.
"Ya Tuhan, mengapa Engkau blm dtg menolongku. Airnya makin tinggi nih
Tuhan. Saya takuuut" katanya sambil menggigil kedinginan.

Datanglah sebuah kapal
"Pak, cepat naik ke kapal ini. Kami akan membawa anda ke tmpt yg aman." Lagi-lagi dengan gigih Alam menolak. Pergilah kapal tersebut.

Minggu, 03 Maret 2013

Memperbaiki Boneka

Liping, gadis kecil disuruh ibunya ke toko 7 Evelen dekat rumahnya untuk membeli sesuatu, dengan pesanan untuk segera kembali ke rumah setelah membeli barang yang dimaksud. Namun sejam...dua jam kini telah berlalu. Liping belum juga kembali dan hal ini membuat ibunya penasaran dan cemas.

"Ke mana saja engkau pergi?" Tanya ibunya dengan teriakan keras ketika Liping akhirnya muncul di depan pintu.

"Mami...maafkan Liping. Aku tahu kalau aku terlambat pulang." Kata Liping penuh penyesalan. "Tapi...tadi boneka Lingling, teman Liping, rusak. Aku harus membantunya memperbaiki boneka itu." Lanjut Liping menjelaskan.



"Engkau membantu Lingling memperbaiki bonekanya? Bagaimana caranya engkau memperbaikinya?" Lanjut ibunya dengan penuh rasa heran.

"Jujur bu...,saya tak mampu perbaiki bonekanya...saya hanya duduk di samping Lingling dan menangis bersamanya." Lanjut Liping.

Tertawalah bersama mereka yang tertawa dan menangislah bersama mereka yang menangis.

Sahabat adalah ia yang senantiasa berada di sampingku, bahkan juga di saat ketika dunia seakan mati.

Sabtu, 02 Maret 2013

Anak Anjing Untuk Dijual


”Seorang petani hendak menjual beberapa ekor anak anjing. Ia membuat papan pengumuman ”anjing dijual” dan memakukannya pada sebuah tiang di ujung halamannya. Sementara ia sedang memakukannya, ia merasa seseorang menarik pakaian kerjanya. Ia menengok dan menatap mata seorang anak kecil.



”Tuan,” kata anak itu, ”saya ingin membeli salah satu anak anjing Tuan.”

”Nah,” kata sang petani, sambil mengusap keringat dari belakang lehernya, ”anak-anak anjing ini dari ras unggul dan harganya cukup mahal.”

Anak itu menundukkan kepalanya sejenak. Lalu merogoh sakunya, ia mengeluarkan segenggam uang receh dan menyodorkannya kepada sang petani. ”Saya mempunyai uang tiga puluh sembilan sen. Apakah cukup untuk melihat-lihat?”

”Tentu,” kata sang petani.

Lalu sang petani bersiul, ”Kemari, Dolly!” demikian ia memanggil.

Jumat, 01 Maret 2013

Severn Cullis Suzuki, Seorang Anak 12 Tahun yang Menggetarkan PBB

Kisah ini menceritakan pengalaman nyata mengenai seorang anak yg bernama Severn Cullis Suzuki, seorang anak yang pada usia 9 tahun telah mendirikan Enviromental Children's Organization ( ECO ).

ECO sendiri adalah sebuah kelompok kecil anak yg mendedikasikan diri untuk belajar dan mengajarkan pada anak" lain mengenai masalah lingkungan.

Dan mereka pun diundang menghadiri Konfrensi Lingkungan hidup PBB, dimana pada saat itu Severn yg berusia 12 Tahun memberikan sebuah pidato kuat yg memberikan pengaruh besar ( dan membungkam ) beberapa pemimpin dunia terkemuka.



Apa yg disampaikan oleh seorang anak kecil ber-usia 12 tahun hingga bisa membuat RUANG SIDANG PBB hening, lalu saat pidatonya selesai ruang sidang penuh dengan orang terkemuka yg berdiri dan memberikan tepuk tangan yg meriah kepada anak berusia 12 tahun.

Inilah Isi pidato tersebut: (Sumber: The Collage Foundation)

Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O - Enviromental Children Organization.
Kami adalah kelompok dari Kanada yg terdiri dari anak-anak berusia 12 dan 13 tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga, Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk bisa datang ke sini sejauh 6,000 mil untuk memberitahukan pada anda sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, hari ini di sini juga. Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan masa depan bagi diri saya saja.